Selesai
Awan gelap mengepung kota Bandung, pertanda hujan akan segera membasuh. Para pengendara sepeda motor berusaha memacu kendaraannya semaksimal mungkin, para pedangang asongan memanfaatkan momentum dengan menjual jas hujan plastik, dan kami masih ngobrol asyik disebuah pusat perbelanjaan tradisional sembari menatap kaca ke arah luar. Obrolannya terkesan biasa, tidak seasyik beberapa hari bahkan minggu yang lalu. Sesekali menatap gawai, lalu kembali memicu sebuah obrolan.
Hingga suara dari pengeras suara membuat kami semua menoleh, “Atas nama Dara, dipersilahkan untuk mengambil hasil foto.”
Penugasan telah selesai beberapa hari yang lalu. Namun, masih ada janji yang belum ditunaikan, foto bersama. Wacana ini memang telah disepakati sedari lama. Bahkan sedari penugasan baru berjalan 2 bulan. Akan sangat indah mengabadikan pertemuan kami dengan foto bersama di foto studio. Alhasil wacana ini terelisasikan belum lama ini.
Beberapa pose dilakukan demi hasil yang bagus. Dari pose formal memakai jas almamater kampus masing-masing hingga bergaya bebas dengan pakaian yang juga bebas pula. Waktu yang diberikan penyedia jasa hanya 5 menit. Kecepatan mengganti pose adalah kunci untuk bisa semakin banyak mengabadikan gambar.
Lebih dari setengah jam setelah pengambilan gambar, cetakan foto telah diberikan oleh penyedia jasa kepada kami. 5 lembar foto dengan pose yang berbeda-beda dibagikan sesuai dengan permintaan awal. Janji berfoto bersama telah ditunaikan. Kami semua menatap lamat-lamat foto bersama yang kami pegang. Entah seperti ada rasa sedih yang menyeruak, karena boleh jadi ini adalah pengabadian momen bersama untuk yang terakhir.
Bandung masih mendung, rintikan hujan pun masih membasuh, menggenangi jalanan kota, dan membersamai momen bahagia sekaligus sedih ini. Segalanya adalah sebanding, ada kebahagiaan ada kesedihan dan sebaliknya. Bahagia karena penugasan 4 bulan disekolah telah selesai. Tidak ada lagi program kerja disekolah dan tidak akan ada lagi guru-guru yang menyuruh kami untuk mengerjakan hal diluar tugas. Lalu sedih karena tidak akan terdengar lagi tawa-tawa yang membuncah dari anak-anak dan pertemuan rutin selama 4 bulan ini bersama teman tidak akan terjadi lagi.
Kini kita tidak lagi menjadi keseharian. Masing-masing akan pergi bersama mimpi dan kesibukan masing-masing. Tapi itulah hakikat hidup, merupakan sebuah perjalanan. Kita akan terus berjalan mencari sebuah titik, singgah sementara lalu pergi kembali mencari titik yang lain, dan seterusnya. Meski begitu, pertemuan dilain hari bukanlah suatu yang mustahil bukan.
Terima kasih atas waktu yang telah diluangkan dan kebersamaan yang telah diukir. Semoga pertemuan beberapa hari yang lalu, bukanlah pertemuan terakhir kita. Sampai jumpa!
Komentar
Posting Komentar